B. Bentuk-Bentuk Peristiwa/Gejala Alam di Indonesia dan Asia Tenggara
Bumi terbentuk dengan kenampakan yang berbeda-beda misalnya berupa pegunungan, laut, samudra, teluk, bukit, dan sebagainya. Indonesia juga memiliki kenampakan yang berbeda dengan negara lain. Indonesia memiliki iklim tropis dengan curah hujan yang tinggi. Hal inilah yang menyebabkan wilayah Indonesia subur sehingga dijuluki negara agraris. Meski demikian gejala alam yang terjadi di bumi Indonesia sangat beragam. Apa sebenarnya yang dimaksud gejala (peristiwa) alam? Gejala alam adalah peristiwa yang terjadi karena pengaruh yang ditimbulkan oleh alam itu sendiri. Gejala alam ini dapat bersifat menguntungkan maupun merugikan bagi kehidupan masyarakat.
Peristiwa alam yang merugikan ini sering disebut bencana. Siapa pun orangnya tentu tidak menginginkan bencana menghampiri kehidupannya. Berikut ini contoh-contoh gejala alam.
Peristiwa alam yang merugikan ini sering disebut bencana. Siapa pun orangnya tentu tidak menginginkan bencana menghampiri kehidupannya. Berikut ini contoh-contoh gejala alam.
1. Gunung Meletus
Jumlah gunung api aktif di Indonesia ± 129 buah dan sejak awal abad ke XVII, 70 buah di antaranya sering meletus. Di Indonesia banyak terdapat gunung berapi karena wilayah Indonesia terdapat pertemuan berbagai lempeng bumi. Pada pertemuan lempeng-lempeng itu terjadi lipatan dan patahan sehingga terbentuk retakan. Pada retakan itu keluarlah magma. Magma adalah zat liat dan sangat panas yang muncul ke permukaan bumi.
Magma yang menerobos atau menyusup menuju permukaan bumi ada yang membeku sampai di permukaan bumi, tetapi ada pula yang sudah membeku sebelum sampai ke permukaan bumi. Apabila penyusupan magma tersebut tidak mencapai permukaan bumi disebut intrusi magma, dan bila sampai di permukaan bumi disebut ekstrusi magma.
Secara garis besar, terdapat dua rangkaian pegunungan.
a. Sirkum Mediteran, berawal dari Pegunungan Atlas, Yura, Alpen (Eropa), Kaukasus,
Himalaya (Asia), tenggelam dan muncul sebagai pulau-pulau di Kep. Andaman, tenggelam
dan muncul sebagai Pegunungan Bukit Barisan, pegunungan di Pulau Jawa, Bali, NTB, NTT,
dan berakhir di Kep. Maluku.
b. Sirkum Pasifik, rangkaian pegunungan yang berawal dari Pegunungan Cordileras De Los
Andes (Amerika Selatan), Rocky, Sierra Madre (Amerika Utara), tenggelam dan muncul
sebagai pegunungan di Kep. Jepang, tenggelam dan muncul sebagai pegunungan di Kep.
Filipina, tenggelam dan muncul sebagai pegunungan di Pulau Sulawesi, dan berakhir di Kep.
Maluku.
Pada waktu gunung api meletus, material yang dikeluarkan terdiri atas tiga jenis. Ketiga jenis itu adalah material padat, material cair (lava cair) dan gas. Material padat juga disebut piroklastika, dibedakan menjadi:
a. batu-batu besar disebut bom,
b. batu-batu kecil disebut lapili,
c. kerikil dan pasir,
d. debu atau abu vulkanis.
Gas-gas yang dikeluarkan oleh gunung api disebut ekshalasi. Gas-gas tersebut dapat berwujud asam sulfida (H2S), asam sulfat (H2SO4), karbon dioksida (CO2), klorida (Cl), uap air (H2O), dan sulfida (HCl).
Letusan gunung api yang sangat dahsyat dapat menghancurkan puncak gunung, sehingga terbentuk kawah yang sangat luas dan berdinding terjal yang disebut Kaldera. Contohnya adalah: Kaldera Tengger (lebarnya 8 km), Kaldera Ijen (lebarnya 11 km) , Kaldera Iyang (17 km), Kaldera Tambora (lebarnya 6 km), dan Kaldera Batur (lebarnya 10 km).
Gunung api yang akan meletus biasanya mengeluarkan tanda-tanda alami sebagai berikut.
a. Suhu di sekitar kawah naik.
b. Banyak sumber air di sekitar gunung itu mengering.
c. Sering terjadi gempa (vulkanik).
d. Sering terdengar suara gemuruh dari dalam gunung.
e. Banyak binatang yang menuruni lereng.
Beberapa jenis hewan mampu menangkap tanda-tanda alami bahwa gunung yang ditempatinya akan meletus. Jenis hewan itu antara lain monyet, kelelawar dan harimau. Terjadinya gejala alam berupa gunung meletus membawa dampak bagi kehidupan masyarakat, baik itu berupa keuntungan maupun kerugian.
a. Keuntungan
1) Abu vulkanis yang dikeluarkan gunung api saat terjadi erupsi (letusan) dapat menyuburkantanah pertanian karena banyak mengandung unsur hara tanaman.
2) Material yang dikeluarkan gunung api saat terjadi letusan yang berupa pasir, kerikil, batu-batu
besar, kesemuanya merupakan mineral industri yang dapat digunakan untuk bahan bangunan.
3) Gunung api terbentuk dari keluarnya magma dari dalam bumi. Magma yang menuju
permukaan bumi tersebut banyak membawa mineral logam, dan barang tambang lainnya.
Oleh karena itu di daerah pegunungan dan gunung api banyak ditemukan bahan tambang.
4) Adanya gunung api yang tinggi menyebabkan terjadinya hujan orografis, sehingga daerah itu
menjadi daerah yang banyak hujan.
5) Daerah yang bergunung api biasanya merupakan daerah tinggi, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai daerah hutan, perkebunan, dan daerah pariwisata.
b. Kerugian
1) Gunung api pada waktu meletus mengeluarkan lava pijar dan sangat berbahaya.2) Gunung api yang meletus juga mengeluarkan gas yang sangat panas, yang juga bergerak
menuruni lereng. Contoh: awan panas dari Gunung Merapi di Jawa Tengah.
3) Pada saat terjadi letusan, lava pijar akan bercampur dengan air yang terdapat di danau kawah,
dan membentuk lahar panas, yang sangat berbahaya. Contoh: lahar panas dari Gunung Kelud
(Jawa Timur).
4) Lava yang menumpuk di puncak gunung akan hanyut dan turun ke bawah bersama air hujan
sebagai lahar dingin.
5) Wujud lahar dingin ini berupa aliran batu, kerikil dan pasir yang jenuh air, meluncur ke bawah
menuruni lereng.
6) Gunung api yang tinggi dan berderet dapat membentuk daerah bayangan hujan. Daerah
bayangan hujan ini curah hujannya sedikit dan bersifat lebih kering. Contoh: Lembah Palu,
Sulawesi Tengah.
7) Letusan gunung api bawah laut dapat menyebabkan terjadinya gelombang Tsunami, seperti
tsunami di Banten dan Lampung akibat letusan Gunung Krakatau (1883).
8) Abu vulkanis di udara dari letusan gunung api dapat mengganggu penerbangan dan dapat
merusak tanaman.
2. Gempa Bumi
Indonesia merupakan salah satu negara yang paling sering dilanda gempa bumi. Daerah yang sering dilanda gempa adalah pegunungan Jayawijaya, pantai utara Papua, Maluku, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara, Jawa bagian selatan dan Sumatera bagian barat. Pada saat terjadi gempa sering diiringi tanah longsor, dan tsunami di daerah pantai. Oleh karena itu penduduk yang tinggal di daerah rawan gempa harus selalu waspada. Bangunan rumah dan bangunan lain harus dirancang tahan gempa. Negara di dunia yang sering dilanda gempa bumi selain Indonesia adalah China, Jepang, Filipina, Afganistan, Iran, Amerika Serikat.Menurut proses terjadinya, gempa bumi diklasifikasikan menjadi seperti berikut.
a. Gempa tektonik: terjadi akibat tumbukan lempeng-lempeng di litosfer kulit bumi oleh
tenaga tektonik. Tumbukan ini akan menghasilkan getaran. Getaran ini yang merambat
sampai ke permukaan bumi.
b. Gempa vulkanik: terjadi akibat aktivitas gunung api. Oleh karena itu, gempa ini hanya dapat
dirasakan di sekitar gunung api menjelang letusan, pada saat letusan, dan beberapa saat
setelah letusan.
c. Gempa runtuhan atau longsoran: terjadi akibat daerah kosong di bawah lahan mengalami
runtuh. Getaran yang dihasilkan akibat runtuhnya lahan hanya dirasakan di sekitar daerah
yang runtuh.
Kekuatan gempa (magnitude) diukur berdasarkan tingkat kerusakan yang dihasilkan. Ada beberapa skala yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa, antara lain Skala Omari, Skala Richter, Skala Cancani, dan Skala Mercalli.
Gempa bumi merupakan sebuah getaran hebat yang disebabkan oleh peristiwa-peristiwa alami, misalnya patahan pada kulit bumi, letusan gunung berapi, dan runtuhan lereng pegunungan. Pada umumnya daerah-daerah yang menjadi jalur gempa bumi terdapat di sepanjang pegunungan berapi.
3. Tsunami
Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan (tsu artinya lautan, nami berarti gelombang ombak). Tsunami adalah serangkaian gelombang ombak raksasa yang timbul karena adanya pergeseran di dasar laut akibat gempa bumi. Gempa yang terjadi di Aceh dan Sumut mencapai 9,3 skala Richter. Jadi, tsunami memang identik dengan gempa yang terjadi di dasar laut, bukan di daratan.Gelombang ombak yang ditimbulkan memiliki kecepatan 600 mil per jam (hampir 1.000 km per jam) atau sama dengan kecepatan rata-rata pesawat udara. Tinggi gelombang bisa mencapai 6 sampai 14 meter untuk ukuran rata-rata, tapi bisa juga mencapai 30 meter. Gelombang tsunami bisa menghantam daratan selama 5 sampai 30 menit. Kalau gelombang ombak datang, kita nyaris tidak sempat melarikan diri. Sedemikian besar dan cepatnya, gelombang ombak ini dapat melintasi lautan luas, termasuk Lautan Pasifik. Jadi, gelombang tsunami yang terjadi di Pulau Sumatra mencapai India, Sri Lanka, Thailand, dan beberapa negara di Asia Timur dengan kekuatan yang sama. Memang tidak semua tsunami bersifat mematikan, ada juga yang kecil atau bersifat lokal. Tsunami yang besar dapat menghancurkan sebuah kota.
Saat terjadi gempa di dasar samudra, tiba-tiba air laut di pantai surut. Jika kamu melihat melihat hal itu, maka segeralah mencari tempat yang tinggi. Bisa jadi itulah awal mula akan datangnya gelombang tsunami.
4. Banjir
Di Indonesia dan negara tetangga umumnya mengalami musim penghujan dan musim kemarau. Dua musim secara bergantian ini jika tidak diantisipasi dapat menyebabkan terjadinya bencana. Misalnya banjir di musim penghujan dan sebaliknya kekeringan di musim kemarau.Banjir menjadi sebuah bencana langganan yang selalu datang di musim penghujan. Sebagian besar wilayah di Indonesia bahkan di Ibukota Jakarta pun tidak luput dari bencana banjir ini. Kecerobohan manusia dalam mengelola alam dan lingkungan menjadi faktor yang dianggap paling menentukan terjadinya banjir.
Akibat yang ditimbulkan jika terjadi banjir antara lain, banyak warga mengungsi jika rumahnya terendam banjir, anak-anak tidak dapat masuk sekolah, hilang/ rusaknya perabot rumah tangga, dan timbulnya berbagai penyakit kulit gatal, diare, dan bahkan demam berdarah.
5. Tanah Longsor
Bencana tanah longsor umumnya terjadi di daerah pegunungan. Hal ini karena struktur tanah di daerah pegunungan sebagian besar berupa tanah lempung dan berpasir. Meski struktur tanah seperti ini subur dan cocok dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, namun jenis tanah ini memiliki potensi untuk terjadi longsor apalagi jika musim penghujan datang.Oleh karena itu, hindarilah untuk mendirikan rumah atau bangunan di atas tanah yang berpotensi longsor karena jika longsor terjadi sewaktu-waktu dapat mengancam jiwa manusia.
6. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan merupakan gejala alam yang sering terjadi terutama jika musim kemarau datang. Penyebab terjadinya kebakaran hutan dapat dibagi menjadi dua yaitu:a. Faktor alam
Misalnya adanya gesekan dahan pohon yang kering lama-kelamaan dapat menimbulkan
percikan api. Jika terkena angin maka api dapat membesar sehingga terjadilah kebakaran hutan.
b. Faktor manusia
Misalnya kegiatan membuka lahan untuk industri/ permukiman sehingga hutan sengaja
dibakar.
Meski dengan alasan dan faktor penyebab yang berbeda-beda namun pada intinya kebakaran hutan membawa dampak yang buruk yakni sebagai berikut.
a. Terjadinya pencemaran udara yang sangat mengganggu penduduk sekitar hutan bahkan
hingga ke negara tetangga.
b. Mengganggu jadwal penerbangan pesawat terbang.
c. Merusak ekosistem hutan sehingga mengancam kepunahan makhluk hidup di dalamnya.
d. Jika hutan gundul maka di musim penghujan meningkatkan potensi untuk terjadi banjir.
e. Menimbulkan berbagai penyakit saluran pernapasan.
Butuh waktu yang lama untuk memulihkan ekosistem hutan yang telah terbakar. Bahkan hingga mencapai puluhan tahun. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan alam dengan baik dengan cara mengambil manfaat dan terus berupaya melestarikannya.
7. Bentuk Gejala Alam Lain di Asia Tenggara
Secara geografis letak Indonesia dengan negara-negara tetangga hampir memiliki kesamaan karena dilalui oleh deretan Pegunungan Sirkum Pasifik dan Mediterania. Selain gejala alam yang terjadi di atas, masih ada bentuk-bentuk gejala alam yang sering melanda negara tetangga. bentuk-bentuk gejala tersebut antara lain sebagai berikut.a. Badai di Vietnam
Negara Vietnam merupakan negara yang sering mengalami badai tropis. Badai
tropis ini ada bermacam-macam seperti badai tropis chancu, lekima, pabuk, dan toraji. Akibat
terjadinya badai ini ratusan orang meninggal, bangunan rusak dan hancur. Pada tahun 2007
pemerintah Vietnam mengungsikan 500 penduduknya untuk menghindari amukan badai ini.
b. Badai Tropis di Filipina Badai tropis di Filipina pada umumnya terjadi pada bulan
September hingga November. Filipina merupakan salah satu daerah yang sering mengalami
badai tropis. Jenis badai yang terkenal adalah badai tropis durian dan fengsen. Badai tropis
durian telah meluluhlantakkan Kota Filipina pada tahun 2006 dan mengakibatkan 37
penduduk meninggal dunia. Badai Fengsen juga telah menyebabkan terjadinya banjir setinggi
2 meter. Akibat badai ini diperkirakan 85 orang meninggal dan ribuan orang mengungsi.
c. Topan Nargis di Myanmar
Topan nargis membawa angin kencang dengan kecepatan hingga 190 km/ jam. Pada bulan
Mei 2008 angin ini telah memporak-porandakan lima wilayah di Myanmar yaitu Yangon,
Irawaddy, Bago, Karen, dan Mon. Akibat bencana angin nargis ini puluhan ribu orang
meninggal. Rumah penduduk, pertokoan, dan fasilitas umum banyak yang rusak parah. Badai
topan nargis ini merupakan badai topan tropis yang terparah di Asia.
Isilah titik-titik berikut dengan jawaban yang tepat!
1. Peristiwa yang terjadi karena pengaruh alam disebut...........................................................2. Peristiwa alam yang merugikan sering disebut......................................................................
3. Di Indonesia terdapat banyak gunung berapi karena............................................................
4. Magma adalah.......................................................................................................................
5. Manfaat abu vulkanis dari gunung api yang meletus adalah.................................................
6. Gempa tektonik terjadi akibat.................................................................................................
7. Serangkaian gelombang ombak raksasa yang timbul karena adanya pergeseran di dasar laut akibat
gempa bumi disebut.............................................................................................
8. Bencana tanah longsor umumnya terjadi di daerah...............................................................
9. Badai topan nargis terjadi di...................................................................................................
10. Jenis badai tropis yang terjadi di Filipina adalah..............................dan................................
HAL SEBELUM Bentang Alam Kawasan Asia Tenggara\
HAL SELANJUTNYA UJIAN KOMPETENSI
0 comments:
Post a Comment